Setelah sekian lama engga nulis blog, apa kabar blog aku :") dan apa kabar diriku sendiri ? Haha.
aku sedang tidak baik-baik saja. Iya...
Malu sebenernya, kupikir ini gak akan terjadi sama aku, dulu kalo ada sahabat yang bercerita tentang kisah cinta nya, kuhanya berkata dalam hati, " wkwk bucin bucin " dan sekarang aku ngetawain diriku sendiri dong.
Sejak kecil, didikan orang tua emang keras sih, terutama alm.bapak. Beliau paling menentang anaknya buat deket-deketan sama cowo, oh lebih tepatnya pacaran. Zaman SMA mana ngerti itu dimarahin, dilarang, diposesifin sama bapak tujuannya apa, di benak ku yang ada kaku amaaaaaat bapakku ini ya lord .
Pada saat itu tentunya.
Setelah dewasa ini, setelah bapak sudah almarhum. Semuanya terlihat jelas apa maksut dan tujuan bapak sewaktu itu, penyesalan dibelakang? Tentu saja. Tapi kali ini, bukan kisah ini yang akan kubagikan .
Waktu terus berlalu, sembari menyembuhkan luka setelah kepergian bapak, tak ada cara lain dibenakku selain mendekatkan diri pada sang ilahi. Kajian di mana saja aku hampiri, mulai dari liqo, tahsin, ikut komunitas pra nikah, jadi panitia penyelenggara kajian, seminar, fotografi, blogger, sampai dengan MUA make up artist aku jabani.
Titik balik diriku hijrah dimulai dari komunitas pra nikah, awalnya hanya iseng dan kepo aja sih sama komunitas ini, yang awalnya jadi peserta kelas pra nikah, ternyata aku menemukan kenyamanan disana, dan berlanjut jadi salah satu anggota panitianya .
Fyi, dikomunitas ini dijelaskan betul, secara syariat islam bagaimana hukum pacaran, bagaimana taaruf, khitbah, psikologi pra nikah sampai dengan fiqih berjima, dibahas semua disana. Etlis kita tau dan sepakat bahwa pacaran itu gak boleh. Haram hukumnya. Iya kan? Dan akupun berkomitmen akan hal ini.
Daya juangku akan komitmen ini ?
Jangan dipertanyakan.
Dari segi keimananku membaik seiring dengan seringnya ikut kajian kesana kemari, kumulai hijrah tahun 2016 kalo ga salah. sebagai seorang newbie yang baru hijrah, banyak bertemu dengan orang yang sama-sama hijrah rasanya senang sekali. :D
Kesepian ? Enggak.
Aku menikmati masa-masa kesendirianku ini, hidup tenang, menikmati kehidupanku bersama ibu dan adikku, menikmati kehidupan sosialku yang dinamis. Life seems sooo perfect, sampe ga kepikiran kalo lagi jomblo dan tengok kanan kiri.
Yang bilang cinta itu suka nyelonong tanpa permisi dulu, pasti pada pernah ngalamin kan.
Aku kenal dia di tempat kerja, dia ada di divisi lain. Tapi dunia itu sempit sih, eh engga. Dunia engga sempit, tapi pertemanan kita yang meluas. Tanpa disadari, everybody knows everybody. Setelah obrolan ringan basa basi kala itu.
Kemudian berlanjut ke sosmed, awalnya diminta untuk reminder kalo ada info2 kajian, hanya sekedar texting sederhana. Merambat ke perbebatan yang tak ada habisnya. Berbeda cara pandang sudah biasa, dan berakhir pada deep talk antara kita. Semua terjadi begitu saja. Nothing special.
Dan jujur, dari awal ga ada niatan apapun kecuali profesional kerjaan. Karena satu company dan saling berkesinambungan. Aman ya.
Mmmm gatau aku yang terlalu mudah luluh dan gampang baper atau gimana .
Tiap kita ga sengaja ketemu juga biasa aja, gaya bahasanya, lelucon recehnya, keisengannya, gesturnya dia, beberapa bulan berlalu.. Aku ga ngerti sih. Tiba-tiba dari rasa yang tidak peduli berubah menjadi rasa yang hilang tak terkendali.
Mencoba membangun tembok yang tinggi, namun lupa akan komposisi, mencoba menolak dan berhenti, lagi-lagi rasa ini datang tanpa permisi.
Aku hampir lupa rasanya jatuh hati, dan berjanji untuk tidak jatuh hati sampai ada seseorang yang benar-benar halal untuk kumiliki. setelah bertahun-tahun kubangun pertahanan diri. Tapi ini urusan hati. Bukan jeruji besi .
Dan akupun akhirnya jatuh cinta.
Entah sejak kapan ku jatuh cinta, mungkin saat aku sedang memusuhinya beberapa lama saat dia sedang merayakan ulang tahun komunitas miliknya, karena aku tau ada hal-hal yang tak baik disana, lucu sih. Kenapa kuharus marah dan seprotektif itu. Yang pasti tujuanku satu, kuingin menularkan hal-hal positif kepada siapapun saat berada didekatku. Oh atau saat aku membawakan makanan untuk sahur ?
Hahaha iya ternyata kulupa pernah membuatkan makanan untuknya, tak ada salahnya membagi makanan kepada orang yang sedang berpuasa, toh jika dia memakan makanan dariku, pahala berpuasanya jadi pahalaku juga.
Total sudah 8 bulan kita saling mengenal, sebulan lagi kita melahirkan wkwk. Seperti ibu mengandung saja ya.
Akhir juli biasanya jadwal untuk bulan depan sudah release, kebetulan aku punya teman yang seruangan dengannya. Sembari kita ngobrol asyik, sesekali aku menanyakan tentang dia ke temanku ini. Sesaat setelah kutanyakan perihalnya, kuingat betul expresi temanku sedikit syok dan tak sabar untuk memberitau hal ini padaku.
Lelaki ini akan menikah dipenghujung agustus ini.
Seketika itu tembok yang ku bangun tinggi-tinggi, seraya runtuh tak bersisa lagi. Hancur ? Oh sudah pasti. Ini urusan hati, kenapa kau perlakukan begini.
Mencoba baik-baik saja dihadapannya, sampai menunggu waktu yang tepat untuk mempertanyakan ini semua.
Ya, memang..
Dia menceritakan semuanya setelahnya, sedikit kecewa, namun kubisa apa.
Selama ini tak ada kata jadian diantara kita.
Justru di penghujung hari pernikahannya, dia berani terbuka tentang perasaanya. Sialnya akupun sama. Dan sama-sama menyimpan rasa.
Ini tak bisa dibiarkan.. Aku tak mau menjadi yang kedua..
Berbahagialah, aku tak apa :)
mungkinkah ini yang dinamakan ujian menjelang pernikahan ?
Kuputuskan untuk menyudahi ini semua, dan menutup hati kembali tuk sementara. Aku sudah berjanji untuk kembali pada diriku sendiri seperti sedia kala.
Kalau sudah begini, barulah ingat penciptaNYA. Dasar manusia!
Tak menyenangkan ternyata, menjadi bucin tuk beberapa saat lamanya .
Menguras hati dan tenaga cuy :")
oh ya, kemarin sengaja aku habiskan waktu sendirian pergi ke gramedia, dan ada buku yang cukup mewakilkan kata - kata perpisahan untuk kita berdua .
Dan ada kalimat dari sebuah buku lainnya yang cukup nampol, dan kuberjanji..
Hal ini gak akan terulang lagi.
"meski kau tumbuh sebagai anak muda yang selalu mengikuti perubahan zaman, tetapi kau berhasil menggali ilmu pengetahuan tentang agama . Yang kebanyakan anak muda lalai akan hal itu. Itulah nilai lebihmu dari yang lain. Hanya saja, kini hati dan jiwamu kini sedang keliru. Disilaukan oleh cahaya cinta yang memenuhi seluruh ruang hatimu. Hingga sedikit demi sedikit iman dalam hatimu mulai tersisihkan, kau kehabisan tempat untuk menyimpannya . Dzikirmu semakin singkat, sujudmu rasanya pun tak lagi nikmat. "